IBX5980432E7F390 March 2017
Tentang Batik di Indonesia

Tentang Batik di Indonesia

Ulas Batik Indonesia | Hampir sebagian besar di Indonesia, masing masing daerah mempunyai apa yang disebut dengan "Batik". Ada yang sejarah daerahnya memang sudah terdapat kerajinan batik, lalu ada juga yang kemudian mendorong daerahnya membuat kerajinan batik dengan mengangkat tema kearifan lokal guna meningkatkan perekonomian daerah.
Kata Batik, berarti merujuk pada seni menulis atau menggambar di atas sehelai kain. Batik berbeda dengan apa yang disebut dengan Kain Kebaya, tetapi pasangan yang paling serasi dan tepat dengan Kebaya adalah kain Batik.

Batik, secara produksi atau yang dihasilkan ada 2 jenis yaitu :
  1. Masih berupa kain atau dalam bahasa jawa disebut "Jarik" dan ada juga yang disebut dengan "Selendang"
  2. Sudah dibentuk atau dijahit menjadi pakaian seperti Baju atau gaun dll.
Untuk batik yang masih berupa kain atau jarik, penggunaannya biasanya adalah sebagai bawahan dengan atasan seperti kebaya. 
Selendang, pada masyarakat jawa umumnya selendang digunakan sebagai pengikat sesuatu, seperti ketika para wanita sedang menggendong anaknya, seringkali menggunakan selendang.
Kemudian, apabila para pembaca pernah melihat Penjual Jamu yang masih digendong, nah mereka ini menggunakan namanya Selendang.

Sedangkan batik yang sudah dibentuk atau dijahit menjadi baju atau pakaian banyak variasinya. Misalnya baju batik pasangan (couple) atau keluarga, biasa disebut dengan Sarimbit, dimana batik sarimbit mempunyai motif yang sama.

Batik adalah sebuah Proses.
Batik berbeda dengan apa yang disebut "Kain Tenun", Kain Tenun meski terkadang memiliki motif yang mirip dengan kain batik namun berbeda.
Perbedaan antara Batik (Batik) dengan kain tenun adalah pada prosesnya, dimana kain tenun tidak melalui proses yang disebut "menggambar" atau memberi "cap". Motif yang tercipta pada kain tenun adalah melalui proses penenunan itu sendiri.

Batik yang paling banyak dikenal adalah Batik Jawa seperti:
- Batik Solo (Jawa Tengah)
- Batik Yogyakarta (Yogyakarta)
- Batik Pekalongan (Jawa Tengah)
- Batik Cirebon (Jawa Barat)

Batik lain yang berasal dari pulau Jawa yaitu:
- Batik Semarang (Jawa Tengah)
- Batik Tasik / Tasikmalaya  (Jawa Barat)
- Batik Garut (Jawa Barat)
- Batik Kuningan (Jawa Barat)
- Batik Bogor (Jawa Barat)
- Batik Betawi /Jakarta
- Batik Bayat / Klaten (Jawa Tengah)
- Batik Banyumas (Jawa Tengah)
- Batik Jombang (Jawa Tmur)
- Batik Lasem (Jawa Timur)
- Batik Tuban (Jawa Timur)
- Batik Tulungagung (Jawa Timur)
- Batik Kediri (Jawa Timur)
- Batik Banyuwangi (Jawa Timur)
- Batik Kudus (Jawa Tengah)
- Batik Jepara (Jawa Tengah)
- Batik Pacitan (Jawa Timur)
- Dan masih banyak daerah lain yang kain batiknya mungkin belum dikenal luas 

Untuk di luar pulau Jawa, beberapa daerah yang sudah dikenal batik nya yaitu:
- Batik Bali
- Batik Madura
- Batik Minahasa
- Batik Aceh
- Batik Jambi
- Batik Bengkulu
- Batik Riau
- Batik Papua

Sesungguhnya Batik Indonesia sangatlah kaya akan keberagaman hias serta motifnya. Bayangkan jika dari satu daerah saja mempunyai beberapa motif, berapa banyak ragam hias motif yang ada di seluruh Indonesia ini.

Batik Indonesia juga sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, dan jangan sampai diklaim negara lain seperti Malaysia sebagai hasil budaya mereka.
Museum Batik di Indonesia

Museum Batik di Indonesia

Ulas Batik Indonesia | Di Indonesia terdapat beberapa museum khusus Batik dan museum tekstil yang juga mengkoleksi batik. Sebagian besar dari museum-museum tersebut berada di kota kota yang terkenal dengan Batiknya seperti Kota Yogyakarta, Kota Solo, dan Kota Pekalongan 

1. Museum Batik Indonesia
 Museum ini berlokasi di dalam komplek Taman Mini Indonesia, Jakarta Timur.

2. Museum Batik Yogyakarta
    Museum ini terletak di Jalan Dr Sutomo 13 A RT 049 RW 12 Bausasran, Danurejan, Yogyakarta

Pada awalnya,  bangunan museum ini merupakan museum milik keluarga yang didirikan pada sekitar tahun 1973 oleh sebuah keluarga yang memang sangat mencintai Batik yaitu keluarga Bapak Hadi Nugroho dan Ibu R. Ng.Jumima Sukaningsih, dan kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah Yogyakarta pada tahun 1979. Sejak saat itu, Museum Batik Yogyakarta resmi terbuka untuk umum.
3. Museum Batik Pekalongan
    Museum Batik Pekalongan terletak di Jl. Jatayu No. 3 Kota Pekalongan, Jawa Tengah

Museum Batik Pekalongan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 Bapak Susilo Bambag Yudhoyono pada tanggal 12 Juli 2006. Luas bangunan museum ini seluas 2500 meter persegi yang berada di atas tanah seluas 3675 meter persegi.
Sebelumnya, bangunan museum batik Pekalongan merupakan bangunan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1906 dan berfungsi sebagai Kantor Administrasi Keuangan dari pabrik pabrik gula yang berada di sekitar Karisidenan Pekalongan. Selanjutnya, bangunan tersebut mengalami beberapa kali  perubahan fungsi, seperti menjadi ruangan komersial yang disewakan, Kantor Pemerintahan dan lain lain.

4. Museum Batik Danar Hadi - Solo

    Museum ini terletak di Jalan Brigadier General Slamet Riyadi No. 261, Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.

Museum Batik Danar Hadi berdiri atas inisiatif dari Bapak Haji Santosa Doellah yang merupakan pemilik usaha Batik dengan label Danar Hadi (berdiri sejak tahun 1967). Didorong rasa cinta terhadap Batik, ia mengumpulkan dan mengkoleksi berbagai macam dan jenis Batik baik dari Indonesia maupun dari negara negara lain. Sampai saat ini, koleksi batik yang dimiliki sudah mencapai jumlah ribuan dan ditampilkan di Museum Batik Danar Hadi.
Awalnya museum ini bernama Galeri Batik Kuno Danar Hadi, namun sejak Museum ini diresmikan oleh Megawati pada tanggal 20 Oktober 2000, berganti nama menjadi "Museum Batik Danar Hadi".

Koleksi Batik Kuno Museum Batik Danar Hadi merupakan koleksi pribadi pemilik Danar Hadi berjumlah kurang lebih 10.000 buah dengan usia batik ratarata di atas 30 tahun dan 1500 diantaranya merupakan koleksi batik yang didatangkan dari kurator museum Batik Belanda, Troupen yang dibuat antara tahun 1840 sampai tahun 1910.

5. Museum Tekstil Jakarta

Museum ini terletak di Jalan Aipda KS Tubun No. 2-4, Tanah Abang, Petamburan, RT.6/RW.1, Kota Bambu Sel., Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Museum Tekstil di Jakarta yang dibangun pada tahun 1976 ini memang tidak dikhususkan sebagai museum Batik saja, tetapi koleksi Batik yang tersimpan di Museum ini tidaklah sedikit. Tercatat tidak kurang dari 2000 koleksi Batik dari berbagai daerah di Indonesia.

6. Museum Batik Tiga Negeri, Lasem.



Seni Membatik

Seni Membatik

Batik Indonesia | Batik adalah salah satu dari sekian banyak warisan seni dan budaya Indonesia. Berbicara mengenai seni batik, berarti kita membicarakan mengenai Batik Tulis dan Batik Cap atau kombinasi keduanya, bukan produk tekstil yang menyerupai Batik, seperti kain printing bermotif batik atau juga kain dengan sablon dengan motif batik. 

Batik tekstil atau batik Printing, bukanlah merupakan karya seni sesungguhnya, namun merupakan produk tekstil yang tidak lebih hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar saja.

Pengertian seni membatik pada umumnya adalah pembentukan gambar pada kain menggunakan teknik pewarna dengan menggunakan lilin atau malam sebagai penghambat dan pewarna pada kain.
Seni membatik di Indonesia sudah sangat tua, tapi tidak pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Tetapi menurut perkiraan sejarah, seni membatik di Indonesia sudah dikenal sejak jaman Kerajaan Majapahit

Bicara soal batik tidak bisa lepas dari apa yang disebut "motif" atau corak, dan bicara seni membatik adalah bicara mengenai Batik Tulis atau Batik Cap. Pengakuan dunia terhadap Batik Indonesia melalui UNESCO pada 2 Oktober 2009  (Batik Indonesia sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) juga merujuk kepada Batik Tulis dan Cap, karena dalam proses penciptaannya Batik Tulis dan Batik Cap banyak melibatkan unsur manusia (kerajinan tangan).

Motif Batik yang ada tak terhitung jumlahnya. Untuk 1 (satu) motif Batik Tulis yang tercipta bersifat unik, artinya tidak akan sama dengan hasil batik yang lain. Jadi, Batik tulis itu Otentik  Walaupun mengambil tema yang sama misalkan Sekar Jagad, antara motif Sekar Jagad yang dibuat pengrajin batik A akan berbeda hasil dengan pengrajin batik B.

Motif batik memiliki ciri khas yang merupakan hasil dari gaya dan abstrak, disusun secara acak dan mengikuti prinsip pengulangan, bergantian dengan diagonal, vertikal, atau horizontal. Dilihat dari motif gaya dan motifnya bisa dibagi menjadi dua, yaitu motif pedalaman dan pesisir.
Gaya motif pedalaman diwakili oleh daerah seperti Yogyakarta dan Solo, sedangkan gaya motif pesisir lebih banyak ada pada daerah Cirebon, Pekalongan, Semarang, Lasem dan lain-lain.
Batik dari Solo / Surakarta dan Yogyakarta yang diwakili oleh warna-warna berat dan cenderung gelap yang terdiri dari warna hitam, biru, putih, dan coklat pada dasar kainnya. Bentuk motifnya adalah abstraksi bergaya dari lingkungan seperti motif parang, elang, hujan, kawung dan sebagainya..
Sedangkan warna batik dari daerah-daerah pesisir cenderung memiliki warna yang cerah, ringan dan bebas. Bentuk motif banyak bentuk alam bergaya seperti gunung, awan, burung, tumbuhan, naga, kaligrafi Arab. Hal ini diduga banyak dipengaruhi oleh budaya Tionghoa karena adanya kontak perdagangan dimasa lalu, terutama di wilayah Pekalongan.

Di Istana Keraton Yogyakarta, seni membatik sangat erat kaitannya dengan adat dan upacara keagamaan serta tradisi keraton. Penggunaan batik termasuk dalam salah satu tatanan dalam kerajaan , pola penggunaan motif setiap kelas sosial memiliki perbedaan sesuai strata sosial dan kebangsawanan di istana atau keraton. Jenis motifnya misalnya: Parang rusak, Semen gedhe, Kawung, dan Udan riris. Batik jenis ini biasa digunakan oleh para bangsawan dan pejabat kerajaan dalam upacara Garebeg, pasowanan, dan penyambutan tamu kerhormatan kerajaan.

Di Kraton Surakarta juga terkenal dengan corak dan motif batik yang erat kaitannya dengan adat istiadat, ritual, strata sosial dan bangsawan. Pada masa pemerintahan Pakubuwana IV memberlakukan pakaian atau ageman yang membedakan antara pakaian untuk kediaman Sentono. Untuk membedakan status sosial mereka adalah motif yang digunakan. Motif ini adalah: Parang rusak, Sawat, Cemukiran, dan Udan liris. Motif batik sering disebut motif ban dan penggunaannya disesuaikan sesuai urutan dan pengelompokan kaum bangsawan.

Saat ini, di kota Yogyakarta dan Solo terdapat sebuah institusi pendidikan yang membuka jenjang pendidikan diploma khusus untuk Seni dan Fashion Batik.

Batik BALI

Batik BALI

Ulas Batik Indonesia | Bali, sebuah pulau yang sudah amat terkenal di dunia ini juga mempunyai seni batik dengan motif sesuai dengan seni dan budaya Bali.

Masyarakat adat Bali telah menggunakan kain batik dalam berbagai kegiatan yang sangat terkait dengan upacara keagamaan atau ritual.
Kain batik biasanya diikat di pinggang atau digunakan sebagai ikat kepala atau dalam bahasa Bali disebut "Udeng"

Karena Batik melekat dalam setiap upacara adat di Bali, maka dengan sendirinya industri batik di Bali juga ikut tumbuh. Industri Batik di Bali dimulai sejak tahun 1970 an yang dipelopori oleh salah satu orang bernama Pande Ketut Krisna yang berasal dari dusun Banjar Tegeha desa Batubulan, Sukawati Gianyar. Pada saat itu teknik pembuatan kain yang digunakan adalah dengan menggunakan alat tenun secara manual yang dikenal dengan nama atau sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Motif batik Bali, diantaranya adalah :
- Batik buketan (berarti seikat bunga)
- Burung Merak
- Singa Barong
- Ulamsari Mas
- Pisang Jagatan
- Motif Kembang Kamboja
- Motif Kembang Sepatu
- dan lain-lain

Dari nama-nama motif tersebut, dapat dikatakan bahwa motif batik Bali banyak terinspirasi dari keindahan alam Bali yang memang sangat terkenal keindahannya.
Seiring dengan perkembangan jaman, motif batik Bali pun ikut menyesuaikan dengan perkembangan jaman, istilahnya disebut dengan Batik modern.

Hingga saat ini di Bali sudah sangat berkembang pesat industri Batiknya. Perkembangan ini juga berpengaruh pada corak atau motif, dimana tidak hanya motif asli Bali tetapi sudah dipadukan atau dikombinasikan dengan motif motif dari luar Bali bahkan dengan luar negeri seperti perpaduan Bali-Pekalongan, Bali-Australia, Bali-Papua.

Perpaduan atau kombinasi motif itu merupakan kreatifitas dan inovasi yang dilakukan dengan tujuan antara lain :
  1. Menghindari kejenuhan terhadap model atau motif yang monoton
  2. Menambah khasanah motif Batik Bali
  3. Mengingat Bali adalah tujuan wisata dunia, maka Batik Bali tidak lagi sekedar menjadi konsumsi untuk upacara adat keagamaan semata, namun dapat ditingkatkan sebagai sebuah Souvenir atau cindera mata bagi wisatawan yang tentunya akan berdampak positif dari sisi perekonomian,
Batik Indonesia di Pentas Dunia

Batik Indonesia di Pentas Dunia

Ulas Batik Indonesia | Sebelum Batik Indonesia mendapat pengakuan UNESCO pada tahun 2009, sebenarnya para petinggi negeri ini seperti telah berupaya memperkenalkan Batik Indonesia kepada dunia internasional, dari Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Terbukti usaha beliau-beliau menuai hasil, sehingga orang-orang penting dan ternama dunia, dari presiden, artis hingga pesepakbola ikut mengenakan batik.
Siapa saja sih mereka? Berikut sebagian dari orang-orang penting dan ternama itu :

Ronald Reagen
Presiden Amerika Serikat ke-40, Ronald Reagan, tampak bangga mengenakan kemeja Batik. Pada saat itu, pada tahun 1986, Ronald Reagan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Suharto di Hotel Putri,Bali.

Nelson Mandela
Siapa tak kenal Nelson Mandela, seorang pejuang Anti Apartheid yang kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan ini jatuh cinta pada batik Indonesia. Kecintaannya pada Batik dimulai ketika beliau menerima hadiah Batik pada saat kunjungan resmi ke Indonesia pada akhir Oktober 1990 sebagai wakil ketua organisasi Kongres Nasional Afrika (sebelum menjadi Presiden). Tak disangka Nelson Mandela mengenakan Batik pada saat kembali berkunjung ke Indonesia pada 1997, dimana kunjungannya bersifat resmi sebagai Presiden Afrika Selatan.

Jessica Alba
Jessica Alba, bintang film super hero "Fantastic Four" ini terlihat mengenakan busana batik motif "Parang Rusak" pada saat menghadiri acara "Step-Up's 4th Annual Fashion Forward Luncheon" pada bulan November 2004 di California, Amerika Serikat.
Motif "Parang Rusak" adalah salah satu motif batik terkenal yang berasal dari daerah Yogyakarta.

Bill Gates
Siapa pula yang tidak kenal dengan nama Bill Gates, orang nomor satu di Microsoft ini nampak memakai baju Batik pada saat berkunjung ke Indonesia dan memberikan kuliah umum di Balai Jakarta Convention Center pada hari Jumat, 9 Mei 2008.
Motif batik yang digunakan oleh Bill Gates adalah "Pisang Manggar Bali". Motif ini merupakan motif yang sering digunakan oleh anggota Kerajaan Mangkunegaran Surakarta (Solo)

Julia Roberts
Aktris Hollywood terkenal dan pemenang Academy Award ini terlihat menggunakan batik dalam film "Eat Pray Love", sebuah film drama di tahun 2010 yang diangkat ke layar lebar berdasarkan sebuah novel karya Elizabeth Gilbert yang berjudul "EAT, PRAY, LOVE"

Fashion Show
Pada tanggal 15 Februari 2016 bertempat di New York, Amerika Sertikat dalam acara Fashion Gallery New York Fashion Week (FGNYFW) 2016, Designer kenamaan Denny Wirawan menampilkan 15 design Batik Indonesia terbaru.

Zineden Zidane
Pemain sepak bola legendaris asal negara Prancis yang pernah bermain untuk klub sepak bola Juventus - Italia dan Real Madrid - Spayol ini nampak memakai Batik Indonesia pada saat berkunjung ke negara Indonesia yang didampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu. Zidane datang sebagai duta dunia yang disponsori oleh salah satu makanan dan minuman asal Prancis.

Carlos Santana
Gitaris dan musisi dunia kenamaan, Carlos Santana sering terlihat menggunakan Batik pada saat pentas musiknya.

dirangkum dan diolah dari berbagai sumber
Hari Batik Nasional

Hari Batik Nasional

Ulas Batik Indonesia | Pemerintah Indonesia telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan tanggal 2 Oktober tersebut sebenarnya didasari atas Pengakuan Dunia terhadap Batik Indonesia melaui salah satu Badan Dunia di bawan United Nation (UN) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bernama UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009,
UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia sebagai Cultural Heritage of Humanty's Oral and Intangible (warisan Kemanusiaan untuk budaya Lisan dan non-bendawi).

Pada setiap tanggal 2 Oktober itulah, setiap instansi, lembaga pemerintahan, perusahaan negara bahkan lembaga swasta serta perusahaan swasta menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menggunakan pakaian batik.

Selain itu, penetapan Hari Batik Nasional bertujuan untuk mengingatkan kita, Bangsa Indonesia bahwa Batik yang merupakan salah satu kekayaan hasil seni dan budaya bangsa telah diakui dunia untuk itu kita harus ikut aktf melestarikan dan mencintai Batik. Batik adalah Identitas Indonesia. Dan dari sisi ekonomi, pemerintah Indonesia juga ingin terus memajukan industri Batik Nasional. Dari sinilah, banyak instansi atau pun perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta yang mendukung hal tersebut dengan menetapkan pakaian kerja pada hari tertentu menggunakan pakaian batik.

Ada beberapa hal yang menurut admin cukup miris, perhatikan pada saat kunjungan kita ke kampung-kampung batik. Apa yang kita lakukan di kampung batik? lebih banyak yang hanya sekedar membeli. Lho bukannya bagus, hasil produksi batik para pengrajin terbeli? ya secara ekonomi hal itu bagus, tapi secara edukasi? Seberapa banyak yang sekedar mau bertanya bagaimana proses batik sesungguhnya. Tidak banyak dari kita, terlebih para generasi muda yang tertarik dengan dunia batik. Padahal kepedulian generasi muda kita kepada batik merupakan investasi jangka panjang untuk kelangsungan dan kelestarian Batik, yang merupakan warisan Indonesia untuk Dunia.

Justru apa bila ada pengunjung orang asing alias bule, mereka lebih antusias memperhatikan bagaimana proses batik tercipta.
Jangan sampai beberapa tahun ke depan, para pengrajin batik berasal dari negara lain. Terbukti, negara tetangga selalu mengklaim bahwa batik berasal dari negaranya.

Jangan euphoria batik hanya sebatas pada setiap tanggal 2 Oktober saja,
Ayo cintai batik kita dengan mempelajari batik itu sendiri, dan juga membeli batik dari pengrajin, hidupkan kembali perbatikan nasional. Stop membeli kain, baju bermotif batik, tapi belilah batik.

Selamat Hari Batik Nasional


Batik bertema Klub Sepak Bola Dunia

Batik bertema Klub Sepak Bola Dunia

Ulas Batik Indonesia | Beberapa tahun lalu, sekitar tahun 2012-an  sempat trending kemeja motif Batik dengan logo-logo klub sepakbola, baik dari klub sepakbola dalam negeri, hingga klub klub sepakbola Eropa seperti dari Liga Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia. Pertama kali muncul kemeja motif batik dengan tema klub sepakbola yaitu berawal dari kota Solo yaitu dari pusat grosir batik Pasar Klewer dan kemudian menyebar ke sentra-sentra penjualan batik di kota lain.
Logo-logo klub sepakbola tersebut mulai dari Klub Sepakbola lokal sampai klub-klub sepakbola elit dari Eropa seperti Real Madrid - Spanyol, Juventus - Italia, AC Milan - Italia, Inter Milan - Italia, Liverpool - Inggris, Manchester United - Inggris, Manchester City - Inggris, Arsenal - Inggris, Chelsea - Inggris dan masih banyak klub-klub sepakbola terkenal lainnya.
Bahkan para mantan pemain legenda asal klub-klub sepakbola tersebut terlihat menggunakan kemeja motif Batik bertema logo klub sepakbola dimana ia pernah bermain untuk klub tersebut.

Kenapa kami menyebut kemeja motif batik, bukan kemeja batik? Karena bahan yang digunakan merupakan produk tekstil atau garmen yang teknik motifnya menggunakan mesin printing, bukan teknik cap apa lagi teknik tulis atau gambar sebagaimana proses membatik sesungguhnya.

Walau demikian, ada sisi positif dari adanya desain motif klub sepakbola adalah hilangnya kesan bahwa batik itu selalu identik dengan kesan tua, kuno, ketinggalan jaman dan hanya orang tua yang memakainya. Terbukti, bahwa batik mampu beradaptasi dengan kemajuan jaman. Kini batik menjadi disukai banyak kalangan anak muda.

Dan kita patut mengapresiasi kepada para pengusaha konveksi pakaian dari Solo yang telah mampu menciptakan suatu trend batik sehingga batik dapat digemari kalangan anak muda Indonesia dan sisi positif lainnya adalah Batik dengan motif sepakbola juga sudah dikenal dunia melalui klub klub sepakbola elit dunia. Semoga saja trend batik klub sepakbola menjalar ke klub-klub olahraga dunia lainnya seperti Klub Basket Amerika dan lainnya. Dan yang paling sangat penting adalah mampu mengangkat kembali penjualan batik tulis dan batik cap yang merupakan batik sesungguhnya.
Batik, Bukan Sekedar Seni dan Budaya

Batik, Bukan Sekedar Seni dan Budaya

Ulas Batik Indonesia | Batik, nyatanya tidak hanya sebagai sebuah karya seni dan budaya. Dalam prosesnya dan dalam motifnya, terkandung unsur unsur seperti philosophy, rasa, sosial, gotong royong, moral bahkan hal hal bernuansa religi.

Pola atau motif batik tertentu diyakini memiliki sebuah kekuatan supernatural dan hanya bisa dipakai oleh kalangan tertentu. Misalnya, motif parang yang melambangkan kekuasaan dan kekuatan yang hanya boleh dipakai oleh penguasa dan kalangan ksatria. Batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran. Kesalahan dalam proses batik diyakini bisa menghilangkan kekuatan magis pada batik.

Motif atau pola batik juga merupakan simbol bermakna yang menunjukkan bagaimana cara masyarakat berpikir dalam pembuatannya. Inilah beberapa motif dan filosofinya. Dalam tradisi masyarakat Jawa, batik selalu hadir dalam berbagai adat upacara, karena motif yang terukir dalam batik mengandung filosofi sebagai harapan dan do'a do'a.

Motif Batik Kawung
Motif ini merupakan representasi dari bunga teratai yang merekah. Motif ini melambangkan kemurnian dan umur panjang.

Motif Batik Parang
Parang berarti lereng atau bukit karang, motif ini melambangkan kekuasaan dan kekuatan. Oleh karena itu, dahulu kala batik dengan motif Parang hanya dikenakan oleh penguasa dan para ksatria.

Motif Batik Sawat
Motif ini bergambar sayap (terjemahan kata Sawat) yang hanya dipakai oleh para raja dan pangeran. Motifnya dibuat bukan dengan pertimbangan nilai estetika, tapi berdasarkan harapan yang digariskan dalam bentuk symbol.

Batik juga memiliki fungsi sebagai ritual dan religius. Khususnya di daerah tertentu, dimana batik merupakan sarana ritual keagamaan seperti di Tenganan, Bali. Desa ini terletak di Bali Timur dekat Gowa Lawa, yang berpenduduk sekitar 500 orang lebih. Mereka disebut sebagai Bali Aga (penduduk asli Bali yang merupakan leluhur orang Bali) yang memeluk agama / kepercayaan asli Bali yaitu Surya, dan berbeda dengan Hindu Bali. 

Batik juga berfungsi sebagai "kekerabatan", yang berarti pada saat keluarga memiliki perayaan , batik akan digunakan oleh keluarga dan teman-teman yang datang dalam acara perayaan ini. Saat melakukan pernikahan, kerabat kali (relatif) umumnya menggunakan batik sebagai busana resmi yang digunakan pada acara tersebut. Dengan demikian batik berfungsi sebagai kekerabatan.

Sekarang ini, Batik juga terkait erat dengan fungsi pendidikan. Batik menjadi salah satu mata pelajaran seni budaya yang diajarkan di berbagai sekolah, bahkan menjadi pendidikan khusus atau sebuah jurusan di Institut Tekstil.

Kini, batik juga berfungsi sebagai salah satu sarana peningkatan ekonomi suatu daerah. Misalnya, suatu daerah yang awalnya tidak memiliki perbatikan, daerahnya kemudian membuat batik dengan motif kearifan lokal. Contoh, seperti Jakarta, Depok, yang memang tak punya sejarah batik.
Jenis Jenis Batik

Jenis Jenis Batik

Ulas Batik | Batik adalah sebuah hasil proses dari seni pembuatan kain bermotif yang menggunakan malam atau lilin panas. Jadi yang dimaksud dengan produk seni batik adalah :
1. Batik Tulis
2. Batik Cap
3. Kombinasi Batik Tulis dan Batik Cap

Ciri khas hasil Batik Tulis dan Batik Cap adalah:
- Baunya khas sekali
- Warnanya tidak mudah luntur
- Warnanya cenderung gelap dan tidak terlalu terang.

Batik Lukis, merupakan perkembangan dari seni membatik. Tekniknya adalah menggunakan kuas. Hasil teknik ini biasanya adalah dalam bentuk seni atau lukisan kain batik panjang yang digunakan wanita yang dililitkan pada pinggang. Banyak yang menyebutnya sebagai seni batik kontemporer.

Hasil sablon dan cetak (printing) bukan merupakan sebuah karya seni Batik, melainkan produk tekstil atau garment yang menyerupai batik. Bisa dibilang produk tekstil motif batik, bukan Batik bermotif.

1. Batik Tulis
    Batik Tulis adalah batik sesungguhnya.

Batik Tulis dibuat dengan menggambar motif pada kain menggunakan "Canting". Dalam seni membatik, canting adalah alat khusus untuk melapisi gambar pada kain yang mengandung cairan lilin atau "malam" untuk menutupi bagian - bagian tertentu sesuai dengan motif yang dibuat. Batik Tulis memiliki keunggulan nilai artistik dibanding jenis batik lainnya.

Hasil dari teknik membatik Tulis ini adalah lebih detil motifnya dan cenderung tidak sama karena digambar dengan tangan.

2. Seni Batik Cap / Stamp
  Batik dibuat dengan menggunakan teknik stempel (cap). Cap tersebut biasanya terbuat dari tembaga yang didesain dengan motif tertentu.


Hasil dari teknik Cap ini biasanya sedikit lebih rapih motifnya dibandingkan dengan Batik Tulis.

3. Kombinasi Batik Cap dan Tulis
    Merupakan gabungan antara batik cap dan tulis. Prosesnya adalah dilakukan Cap terlebih dahulu, lalu ditambah teknik gambar manual dengan tangan. Penambahan dengan manual gambar, biasanya hanya menambahkan sedikit variasi motif dan warna motif.


Batik Lukis
Batik dibuat dengan teknik melukis secara langsung pada kain, serta karya seni menggunakan kuas. Alat yang digunakan dan motifnya dibuat lebih leluasa.
Batik Lukis, merupakan perkembangan seni batik. Tekniknya adalah menggunakan kuas.

Hasil teknik ini biasanya adalah dalam bentuk seni atau lukisan kain batik panjang yang digunakan para wanita dengan melilitkan pada pinggang. Ciri khas dari lukisan kain batik itulah yang hasilnya, antara lain memiliki warna cerah dan eye catching.
Produk Batik Lukis Bali banyak dijual dalam bentuk kain pantai.

Hasil Lukisan Batik juga digunakan untuk produk lain, contohnya seperti tas wanita

Sablon
Produk ini dibuat dengan menggunakan klise (hand printing). Motif yang telah dibuat kemudian dibuat klise dan dicetak.

Printing / Cetak mesin

Produk ini dibuat dengan teknik cetak menggunakan mesin. Teknik pabrikasi yang menghasilkan kain mirip batik dan bukan merupakan hasil pembatikan

Membedakan kain batik tulis / cap dengan hasil Cetakan / Printing / Sablon
  • Ada dua sisi kain batik yang ada di depan dan bagian dalam. Batik Tulis dan Batik Cap, pada bagian depan dan dalam warnanya sama, hampir tidak ada perbedaan warna kecerahan karena pada proses pewarnaan dilakukan pada dua sisi.
  • Berbeda dengan hasil cetak atau sablon, Anda akan dengan mudah dapat membedakannya dengan membalik kain yang pastinya pada sisi bagian dalam tidak sama dengan bagian luar.  Hanya bagian permukaan luar saja yang nampak tegas motif dan warnanya. Hal ini terjadi karena proses cetak atau sablon hanya pada pada permukaan luar saja.
  • Selain itu, kain batik cuci pertama, warna kain akan terlihat pudar pudar.
  • Apabila kita membeli batik masih berupa kain, maka Batik Tulis atau Batik Cap hanya berukuran 2 meter panjang dan 1 meter lebar nya. Sedangkan kain hasil Cetak dan Sablon yang menyerupai batik dapat dipastikan tersedia lebih dari 2 meter.

Batik Solo

Batik Solo

Ulas Batik Indonesia | Tidak ada yang tidak mengenal Solo ketika membicarakan Batik dan membicarakan Batik tidak lengkap tanpa membahas Batik Solo, karena sejarah Batik di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan Batik di Solo, dimana Solo merupakan salah satu pelopor bagi lahirnya Batik di Indonesia. Sejarah Batik Solo dan sejarah Batik Yogyakarta ibarat pinang dibelah dua, karena mempunyai latar belakang sejarah yang sama yaitu sama-sama dari kesultanan Mataram. Maka tidak mengherankan bila nama-nama motif Batik Solo dan Yogyakarta mempunyai kesamaaan nama motif dan coraknya.
Batik Solo dan Yogyakarta dapat disebut sebagai batik pedalaman dan Batik Keratonan. Solo dan Yogyakarta mempunyai "Pakem" sendiri dalam membuat Batik, dimana dari setiap Batik dengan motif yang dihasilkan mempunyai makna tersediri dan penggunaannya pada masa lalu juga sesuai dengan motif dari Batik yang diciptakan. 

Batik asli Solo mempunyai beberapa motif yang telah dikenal secara luas, yaitu antara lain :
  • motif Kawung
  • motif Parang
  • motif Sekar Jagad
  • motif Barong
  • motif Sidomukti
  • motif Sidoluruh
  • motif Truntum
  • motif Sawat 
Banyak Butik batik yang bertebaran di kota Solo, namun ada pasar yang terkenal di Solo, yang sebagian besar toko atau kiosnya menjual berbagai jenis Batik yaitu pasar yang dikenal dengan nama Pasar Klewer.

Ada juga sentra pembuatan Batik di Solo yang disebut Kampung Batik. Terdapat dua kampung Batik ternama di Kota Solo, yaitu Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Kedua sentra batik tersebut memiliki perbedaan dari sisi Batik yang dihasilkan yaitu pada pola dan warna batiknya.

Motif batik Kampung Laweyan memiliki jumlah ratusan yang telah lebih dulu dikenal dan menggunakan warna yang lebih terang. Sementara itu, Kampung Batik Kauman sendiri cenderung gelap seperti coklat tua dan motif yang dibuat sudah relatif modern.

Batik khas Kuningan

Batik khas Kuningan

Ulas Batik Indonesia | Kuningan, adalah nama kabupaten sekaligus ibukota kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kota yang terkenal dengan "peyeum ketan" nya ini ternyata juga mempunyai kerajinan batik namun belum banyak masyarakat yang tahu mengenai keberadaan Batik Kuningan, karena memang batik Kuningan belum sepopuler batik batik dari daerah lain.

Nama Kuningan diambil dari nama Kerajaan Kuningan yang berdiri pada masa Hindu hingga masuknya Islam. Masuknya Islam ke Kerajaan Kuningan tidak terlepas dari pengaruh Kesultanan Cirebon yang dibawa oleh Syeh Syarif Hidayatullah. Kuningan juga sudah dikenal sejak jaman Perang Kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai tempat Perjanjian Linggar Jati antara Belanda dengan Indonesia.

Batik Kuningan dikenal juga dengan nama Batik Paseban. Kata "Paseban" diambil dari nama Gedung Cagar Budaya Nasional yaitu Paseban Tri Panca Tunggal yang berada di desa Cigugur. Gedung yang berdiri sejak tahun 1840 tersebut memiliki relief dan ukiran klasik yang khas. Nama Batik Paseban digagas oleh seorang tokoh keturunan bangsawan bernama Pangeran Djatikusumah pada tahun 2004, dengan tujuan mengangkat kembali Batik Paseban tersebut yang dianggap sudah punah. Kerajinan Batik Paseban, lebih terpusat di Desa Cigugur dibanding desa lain seperti Desa Cikubangsari, sehingga Desa Cigugur dijadikan sebagai Sentra Batik nya Paseban sejak tahun 2006.

Dari uraian singkat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Kuningan tidak mempunyai sejarah panjang mengenai Batik sebagaimana daerah daerah seperti Cirebon, Yogyakarta, Solo atau Pekalongan, bahkan dengan daerah lain di Jawa Barat seperti Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang punya sejarah sendiri dalam perbatikan, itulah mengapa daerah-daerah yang tidak mempunyai latar belakang sejarah batik, kemudian mengembangkan batik dengan motif mengangkat ikon atau simbol daerahnya masing-masing, batiknya sering disebut sebagai "Batik khas" seperti Batik khas Depok, Jakarta, dan lain-lain.

Keragaman budaya, sejarah (gedung naskah perundingan Linggar Jati),  kekayaan alam (Gunung Ciremai) dan ciri khas kuningan seperti kuda Kuningan, Ikan Dewa (Kancra Bodas) juga dijadikan sebagai motif khas batik Kuningan.
Selain motif-motif tersebut, Motif Batik Paseban lainnya yaitu :
1. Motif Sekar Galuh
2. Mayang Segara
3. Adu Manis
4. Rereng Pwah Aci
5. Rereng Kujang
6. Geger Sunten
7. Oyod Mingmang

Demikian sekilas tentang Batik khas Kuningan, semoga bermanfaat.