Batik Ciamis
Batik Indonesia | Ciamis, adalah nama kota dan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Sejarah Ciamis tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Galuh dan kerajinan membatik sudah ada di Ciamis sejak masa Kerajaan Galuh ini. |
Batik Ciamis termasuk dalam kelompok Batik Priangan bersama dengan daerah Garut, Tasikmalaya, dan Bandung. Dalam skala yang lebih luas disebut bagian dari Batik Tatar Sunda yang dalam hal ini termasuk daerah Cirebon dan Indramayu (walaupun kedua daerah ini terdapat unsur jawa yang besar).
Walaupun mempunyai teknik membatik sendiri yang disebut "teknik batik Sarian", Batik Ciamis yang dikenal dengan nama Batik Ciamisan banyak dipengaruhi dari daerah lain seperti Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Garut bahkan Solo dan Yogyakarta. Pengaruh dari Solo dan Yogyakarta kemungkinan terjadi karena menurut cerita, pada saat Pasukan Diponegoro berangkat berperang menuju Batavia (Jakarta) untuk melawan penjajah kolonial Belanda, dalam perjalanan Pasukan Diponegoro tersebut juga melewati wilayah Ciamis. Kemungkinan ada anggota pasukan yang singggah dan kemudian menetap di Ciamis dan membawa budaya batik ke Ciamis.
Tahun 1960 hingga awal tahun 1980 adalah era kejayaan Batik Ciamis. Pada masa itu, Batik Ciamis dapat bersaing dengan batik batik produksi dari Solo, Yogya dan Pekalongan yang memang sudah tersohor dengan batiknya.
Faktor perubahan ekonomi makro yang tidak menguntungkan juga berimbas atau berdampak pada para pengrajin batik di Ciamis, ditambah faktor bencana lam letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982 menyebabkan turunnya eksistensi Batik Ciamis. Akibat letusan Gunung Galunggung tersebut cukup dahsyat karena debu abu vulkaniknya menutupi selama setahun, akibatnya para pengrajin batik tidak dapat melakukan produksi batik karena kendala proses pengeringan yang mengandalkan sinar matahari.
Pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia, memberikan dampak positif terhadap perkembangan batik Ciamis. Para pengrajin Batik Ciamis (Sentra produksi di Dusun Ciwahangan dan Desa Imbanagara) kembali bersemangat untuk mengangkat dan membangkitkan kembali Batik Ciamis yang sempat terpuruk.
Batik Ciamis memliki karakter serta corak batik yang berbeda dari daerah tetangganya yaitu Tasikmalaya dan Garut. Warna Batik Ciamis juga lebih kental. Selain dipengaruhi gaya batik pesisir seperti dari Indramayu dan Cirebon, Batik Ciamis juga dipengaruhi gaya Batik dari Solo dan Yogyakarta yang kemudian berpadu dengan budaya Sunda serta kehidupan masyarakat Ciamis dengan ke-sunda-annya menghasilkan Motif-motif Batik Ciamisan seperti :
- Galuh Pakuan
- Batu Hiu
- Rereng Lasem
- Parang Sontak
- Rereng Seno
- Rereng Sintung Ageung
- Rereng Parang Rusak
- Kumeli
- Kopi Pecah
- Ciung Wanara
- Daun Kelapa
- Tanaman Rente
Dari beberapa motif Batik Ciamisan di atas, membuktikan bahwa memang ada pengaruh dari daerah lain karena di Ciamis pun terdapat motif Batik Rereng Parang Rusak.
Rereng dalam bahasa Sunda berarti adalah Lereng atau Parang, ini merupakan adaptasi dari Batik Solo dan Yogyakarta.
Walaupun seni membatik di Ciamis telah ada semenjak jaman Kerajaan Galuh, namun motif-motif Batik yang tercipta kebanyakan tidak mengandung filosofi, perlambang atau nilai sakral khusus dan juga tidak menunjukkan status sosial tertentu sebagaimana awal-awal motif Batik Solo dan Yogyakarta dahulu.
Demikian sedikit gambaran dan cerita mengenai Batik dari Ciamis.
Demikian sedikit gambaran dan cerita mengenai Batik dari Ciamis.
0 Komentar Untuk "Batik Ciamis"
Post a Comment