IBX5980432E7F390 Seni Membatik - Batik Itu Indonesia

Seni Membatik

Batik Indonesia | Batik adalah salah satu dari sekian banyak warisan seni dan budaya Indonesia. Berbicara mengenai seni batik, berarti kita membicarakan mengenai Batik Tulis dan Batik Cap atau kombinasi keduanya, bukan produk tekstil yang menyerupai Batik, seperti kain printing bermotif batik atau juga kain dengan sablon dengan motif batik. 

Batik tekstil atau batik Printing, bukanlah merupakan karya seni sesungguhnya, namun merupakan produk tekstil yang tidak lebih hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar saja.

Pengertian seni membatik pada umumnya adalah pembentukan gambar pada kain menggunakan teknik pewarna dengan menggunakan lilin atau malam sebagai penghambat dan pewarna pada kain.
Seni membatik di Indonesia sudah sangat tua, tapi tidak pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Tetapi menurut perkiraan sejarah, seni membatik di Indonesia sudah dikenal sejak jaman Kerajaan Majapahit

Bicara soal batik tidak bisa lepas dari apa yang disebut "motif" atau corak, dan bicara seni membatik adalah bicara mengenai Batik Tulis atau Batik Cap. Pengakuan dunia terhadap Batik Indonesia melalui UNESCO pada 2 Oktober 2009  (Batik Indonesia sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) juga merujuk kepada Batik Tulis dan Cap, karena dalam proses penciptaannya Batik Tulis dan Batik Cap banyak melibatkan unsur manusia (kerajinan tangan).

Motif Batik yang ada tak terhitung jumlahnya. Untuk 1 (satu) motif Batik Tulis yang tercipta bersifat unik, artinya tidak akan sama dengan hasil batik yang lain. Jadi, Batik tulis itu Otentik  Walaupun mengambil tema yang sama misalkan Sekar Jagad, antara motif Sekar Jagad yang dibuat pengrajin batik A akan berbeda hasil dengan pengrajin batik B.

Motif batik memiliki ciri khas yang merupakan hasil dari gaya dan abstrak, disusun secara acak dan mengikuti prinsip pengulangan, bergantian dengan diagonal, vertikal, atau horizontal. Dilihat dari motif gaya dan motifnya bisa dibagi menjadi dua, yaitu motif pedalaman dan pesisir.
Gaya motif pedalaman diwakili oleh daerah seperti Yogyakarta dan Solo, sedangkan gaya motif pesisir lebih banyak ada pada daerah Cirebon, Pekalongan, Semarang, Lasem dan lain-lain.
Batik dari Solo / Surakarta dan Yogyakarta yang diwakili oleh warna-warna berat dan cenderung gelap yang terdiri dari warna hitam, biru, putih, dan coklat pada dasar kainnya. Bentuk motifnya adalah abstraksi bergaya dari lingkungan seperti motif parang, elang, hujan, kawung dan sebagainya..
Sedangkan warna batik dari daerah-daerah pesisir cenderung memiliki warna yang cerah, ringan dan bebas. Bentuk motif banyak bentuk alam bergaya seperti gunung, awan, burung, tumbuhan, naga, kaligrafi Arab. Hal ini diduga banyak dipengaruhi oleh budaya Tionghoa karena adanya kontak perdagangan dimasa lalu, terutama di wilayah Pekalongan.

Di Istana Keraton Yogyakarta, seni membatik sangat erat kaitannya dengan adat dan upacara keagamaan serta tradisi keraton. Penggunaan batik termasuk dalam salah satu tatanan dalam kerajaan , pola penggunaan motif setiap kelas sosial memiliki perbedaan sesuai strata sosial dan kebangsawanan di istana atau keraton. Jenis motifnya misalnya: Parang rusak, Semen gedhe, Kawung, dan Udan riris. Batik jenis ini biasa digunakan oleh para bangsawan dan pejabat kerajaan dalam upacara Garebeg, pasowanan, dan penyambutan tamu kerhormatan kerajaan.

Di Kraton Surakarta juga terkenal dengan corak dan motif batik yang erat kaitannya dengan adat istiadat, ritual, strata sosial dan bangsawan. Pada masa pemerintahan Pakubuwana IV memberlakukan pakaian atau ageman yang membedakan antara pakaian untuk kediaman Sentono. Untuk membedakan status sosial mereka adalah motif yang digunakan. Motif ini adalah: Parang rusak, Sawat, Cemukiran, dan Udan liris. Motif batik sering disebut motif ban dan penggunaannya disesuaikan sesuai urutan dan pengelompokan kaum bangsawan.

Saat ini, di kota Yogyakarta dan Solo terdapat sebuah institusi pendidikan yang membuka jenjang pendidikan diploma khusus untuk Seni dan Fashion Batik.

0 Komentar Untuk "Seni Membatik"

Post a Comment