IBX5980432E7F390 Batik dengan Pewarna Sintetis - Batik Itu Indonesia

Batik dengan Pewarna Sintetis

Ulas Batik | Batik pada mulanya menggunakan pewarna alami sebelum ditemukannya pewarna buatan atau ada yang menyebut pewarna sintetis dan ada yang menyebut pewarna sintesis. Pewarna sintetis ini ditemukan pada sekitar tahun 1850an dan secara masal mulai digunakan pada tahun 1870an ketika terjadi revolusi industri di Eropa. Pewarna sintetis ini sebenarnya digunakan untuk pewarnaan tekstil, namun seiring perkembangan dapat juga digunakan pada proses pewarnaan untuk batik.
Harga lebih murah, mudah diperoleh dan ketersediannya di pasaran yang banyak dibandingkan dengan pewarna alami, membuat penggunaan pewarna sintesis semakin populer dikalangan pengrajin batik.
Namun, kekuatan bahan pewarna sintetis sangat jauh kualitasnya dibanding dengan bahan pewarna alami. Batik dengan bahan pewarna sintetis, warnanya akan lebih cepat memudar, sebaliknya batik dengan bahan pewarna alami justru warnanya akan bertahan jauh lebih lama.

Alasan lain dari penggunaan pewarna sintetis juga bukan semata mata karena murah dari sisi harga, namun kadangkala digunakan ketika bahan yang akan dipakai untuk membatik tidak dapat menggunakan pewarna alami. Kain berjenis polyster dan nilon contohnya, karena jenis bahan kain tersebut tidak dapat menyerap pewarna alami sehingga harus menggunakan pewarna buatan atau sintetis. Oleh karena itu, harga batik dengan bahan pewarna sintetis relatif lebih murah dari pada harga batik dengan bahan pewarna alami.

Zat pewarna sintesis untuk tekstil sangat beragam jenisnya, namun hanya beberapa jenis saja yang dapat diaplikasikan atau digunakan untuk pewarna batik, di antaranya yaitu :

1. Zat warna Sintesis jenis Rapid
2. Zat warna Sintesis jenis Indigosol
3. Zat warna Sintesis jenis Napthol
4. Zat warna Sintesis jenis Reaktif
5. Zat warna Sintesis jenis Indanthrene
6. Zat warna Sintesis jenis Pigmen

Bagaimana membedakan Batik yang menggunakan pewarna sintesis dan pewarna alami?
  1. Yang pertama dapat dilihat pada bahan yang digunakan. Batik dengan jenis kain yang terbuat dari polyster dan nilon jelas menggunakan pewarna sintesis.
  2. Aroma atau bau dari kain Batik yang menggunakan pewarna sintesis biasanya lebih tajam dari pada yang menggunakan pewarna alami.
  3. Dari sisi harga, kebanyakan Batik yang menggunakan pewarna sintesis mempunyai harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan Batik yang menggunakan pewarna alami.
  4. Batik yang menggunakan pewarna sintesis kebanyakan mempunyai warna-warna terang dan lebih cerah dibandingkan dengan batik yang menggunakan pewarna alami.
  5. Dalam jangka panjang, Batik yang menggunakan pewarna sintetis warnanya cenderung memudar dan kusam, sementara Batik dengan pewarna alami justru warnanya kian bagus.
Untuk kain tekstil yang menyerupai Batik, jelas sekali menggunakan bahan pewarna sintetis.

0 Komentar Untuk "Batik dengan Pewarna Sintetis"

Post a Comment